Sabtu, 07 Maret 2015

TUGAS KULIAH



Manajemen Operasional (UTS_Take Home)


oleh;  Luqman Hakim

 
1.      PENDAHULUAN
a.       Untuk keperluan pengamatan atau perencanaan dan pengendalian operasional maka manajer operasi harus melakukan 3 fungsi, yaitu;
·         Peramalan
·         Perencanaan
·         Pengendalian
Jelaskan dari 3 fungsi tersebut?
Jawab;
·         Peramalan (forecasting) adalah perkiraan pada masa akan datang atau masa depan (future), terhadap apa yang akan terjadi baik pada permintaan, penawaran, suplai bahan atau perkembangan teknologi. Yangmana hasil dari peramalan tersebut dapat mempengaruhi terhadap rencana apa yang kita lakukan, dan selaras dan serasi dengan apa yang akan terjadi pada permintaan, penawaran , suplai bahan/teknologi di masa depan.
·         Perencanaan (Planning) adalah suatu taktik atau strategi yang di buat sebelumnya untuk melakukan kegiatan di masa depan yang sudah direncanakan sebelumnya agar tepat tujuan (efisien dan efektif).  Oleh karena itu perlu kita menyusun rencana-rencana kegiatan yang disesuaikan dengan ramalan masa depan. Adapun rencana-rencana yang harus disusun di dalam bidang produksi, yaitu;
1.      Factory Planning
Perencanaan yang berhubungan dengan pabrik. Ex; letak, lay out, bentuk, luas pabrik, dll.
2.      Manufacturing Planning
Perencanaan yang berhubungan dengan produksi pembuatan barang, atau proses penciptaan kegunaan bentuk. Ex; metode kerja, alat-alat pembantu yang dipakai, rute aliran proses produksi, dll.
3.      Production Planning
Perencanaan yang berhungan dengan produksi, banyak berhubungan dengan perncanaan produksi dalam aspek hardware atau fisik. Ex; desain baru, metode penyediaan bahan, pola produksi, skedul produksi, dll.
·         Pengendalian (Controling) adalah pengamatan terhadap suatu kegiatan yang dilakukan, apakah telah dilaksanakan sesuai dengan rencana sebelumnya atau tidak. Oleh karena itu dalam hal ini manajer harus selalu berusaha memiliki catatan-catatan atau gambaran yang dapat dipakai sebagai alat tolok ukur/barometer  terhadap seluruh kegiatan produksi. Sehingga dapat mengetahui adanya hambatan atau tidak atas kelancaran proses produksi.

b.      Berikan contoh dari masing-masing fungsi tersebut menurut versi anda?
Jawab;
-          Peramalan (Forecasting)
Ex; seperti manajer dalam meramalkan produknya baik dari segi (permintaan, penawaran, dan suplai) pada barang tertentu yang direncanakan di masa depan agar sesuai tujuan yang telah di tentukan pada masa tersebut. Baik itu manajer menggunakan metode peramalan time series, kualitatif, kuantitatif, permintaan dan penawaran.
-          Perencanaan (Planning)
Ex; setelah adanya peramalan, manajer bisa atau harus juga merencanakan strategi apa yang telah di tentukan sebelumnya untuk masa depan tersebut. Baik itu menggunakan strategi generik, strategi blue ocean, strategi low-cost, ataupun strategi focus. Contohnya peruhasaan air mineral yang mengunakan strategi low-cost, diman banyak pesaing perusahaan mineral tapi ada sebagian yang bisa menerapkan atau mempertahankan strategi tersebut. Sehingga bisa dapat menjadi penguasa pangsa pasar tersebut (Ex; Aqua).
-          Pengendalian (Controling)
Ex; setelah adanya perencanaan dan peramalan, manajer cukup mengawasi atau mengkontrol rencana yang di rencanakan sebelumnya baik pada masa depan. Apakah kegiatan tersebut sesuai yang di harapakan atau tidak. Yangmana sebelumnya manajer harus mempunyai catatan khusus mengenai perkembangan yang terjadi pada kegiatannya tersebut.

2.      PERKEMBANGAN MANAJEMEN OPERASI
a.       Beberapa pakar perintis manajemen operasional adalah;
Ø  Adam Smith
Ø  Robert Owen
Ø  Charles Babbage
Berikan penjelasan anda tentang tokoh diatas dan teorinya?
Jawab;
            Menurut;
Ø  Adam Smith
Dalam teori ekonominya bahwasannya agar masyarakat suatu Negara dapat menjadi makmur  adalah adanya;
-          Spesialisasi
Bahwasannya suatu Negara yang memiliki sumber daya alam yang kuat sebaiknya melakukan spesialisasi pada bidang tertentu. Seperti halnya, Negara agraria sebaiknya menjadi Negara agraris yang berpusat pada bidang pertanian atau agrarian. Bagi Negara yang memiliki sumber daya capital atau peralatan teknis dan mesin-mesin sebaiknya menjadi Negara industri. Dengan seperti itu, maka pekerjaan akan menjadi lebih efektif dan efisien.
-          Perdagangan internasional
Dengan spesialisasi tersebut Negara akan berhasil, jika di ikuti dengan adanya perdangan internasional (antar bangsa). Sehingga selain untung bagi Negara itu sendiri, juga mampu memakmurkan semua Negara di dunia ini.
 
Ø  Robert Owen
Bahwasannya  konsep yang di gagas dalam teorinya adalah arti pentingnya sumber daya manusia atau unsur manusia pada pengelolaan produksi. Yangmana dalam bentuk dari implementasi konsepnya dia menerapkan perbaikan kondisi kerja, seperti;
-          Kenaikan gaji yang memadai
-          Pengurangan standar hari kerja
-          Pembatasan usia anak yang bekerja
-          Membangun perumahan yang lebih baik
Yangmana dapat menaikkan produktivitas kerja yang baik sehingga akan tercapai hemat sumber daya dan menaikkan produksi rata-rata yang pada akhirnya meningkatkan pada laba.

Ø  Charles Babbage
Bahwasannya dalam konsep teorinya dia memusatkan perhatiannya pada pembuatan operasi pabrik menjadi lebih efisien. Yangmana dalam konsep teorinya dia menuangkan pemikirannya dalam penerapan kerja bagi karyawan harus terspesialisasi. Dimana setiap tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan yang memadai sesuai bidang tugasnya agar dapat membuat spesialisasi tugas.


b.      Berikan contoh manfaat dari teori masing-masing 3 tokoh tersebut yang masih di rasakan manfaatnya sampai sekarang menurut anda?
Jawab;
·         Adam Smith
Ex; bahwasannya menurut  Adam Smith, masyarakat suatu Negara bisa makmur dengan adanya;
a.       Spesialisasi  
Seperti halnya Negara Indonesia ini yang kaya akan sumber daya alamnya, yang mana juga terdiri dari wilayah tertentu yang mempunyai tingkat bidang tersendiri. Seperti halnya papua yang berpusat pada bidang pertmabangannya (freport), atau jawa barat dan kalimantan yang menonjol dengan bidang perkebunannya (bandung atau wonosobo), dll. Sehingga dengan adanya spesialisasi tersebut Negara tersebut damai akan sumber daya alamnya tersebut.
b.      Perdagangan internasional
Seperti yang dilakukan Indonesia dengan Negara-negara lain yang membentuk APEC, dimana Negara yang maju atau berkembang berkumpul membicarakan atau pertukaran tentang perekonomian dan perdagngan.
·         Robert Owen
Ex; manfaat yang dirasakn sampai sekarang di sekitar kita seperti halnya; adanya kebijakan Upah Minimum Regional (UMR) pada setiap wilayah atau kabupaten, adanya lembaga yang menaungi ketenaga kerjaan atau transmigrasi (ex; DEPNAKERTRANS), adanya UU pelindung tenaga kerja yang dibawah umur, dll.
·         Charles Babbage
Ex; sampai sekarang yang konkrit saya ketahui seperti halnya; adanya sistem Outsorching, yangmana bagi perusahaan untuk mengetahui atau melatih kemampuan dan keterampilan bagi karyawannnya terutama karyawan baru. Disi lain adanya sistem Assembly Line pada setiap perusahaan yangmana mempermudah dan mempercepat kegiatan produksi.

3.      PROSES PERENCANAAN PRODUKSI DAN OPERASI
a.       Perencanaan kegiatan produksi ada 4 macam pendekatan, yaitu;
ü  Pendekatan Profitable
ü  Pendekatan SWOT
ü  Pendekatan Sistem
ü  Pendekatan Planning Gap
Jelaskan dari 4 pendekatan tersebut?
Jawab;
ü  Pendekatan Profitable
Yaitu pendekatan yang menganalisa sarana produksi yang dimiliknya, kemudian menghubungkan dengan kebutuhan yang muncul dari lingkungan masyarakat. Sehingga akan dapat mengetahui kemungkinan-kemungkinan untuk memanfaatkan sarana atau resources yang dimiliknya dengan kebutuhan tersebut. Oleh sebab itu dapat disimpulkan, bahwasannya pendekatan ini berusaha mengusahakan terjadinya keseimbangan antara  sarana yang dimiliki dengan kebutuhan lingkungan masyarakat tersebut. Dengan begitu akan terjadi perkembangan yang menguntungkan bagi organisasi.
ü  Pendekatan SWOT
Yaitu pendekatan yang analisa faktor-faktor  meliputi Strenght, Weaknnesses, Oportunity, dan Treath yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sehingga kita dapat menyusun suatu rencana strategis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam rencana global atau tujuan organisasi tertentu.
ü  Pendekatan Sistem
Merupakan suatu agregasi (kumpulan) elemen yang dinamis, yang berhubungan satu sama lain dan saling bergantungan, dan berjalan sesuai dengan hukum-hukum tertentu. Yangmana dapat memungkinkan kita dapat melihat variabel-variabel dan kendala-kendala kritis serta interaksi mereka satu sama lain.
ü  Pendekatan Planning Gap
Yaitu perencanaan strategis jangka panjang yang melihat keadaan usaha yang lengkap dengan proyeksinya dari produk-produk yang ada dalam portofolio. Lalu dari proyeksi keadaan tersebut untuk menganalisa potensi-potensi baru yang mungkin bisa dikembangkan, diusahakan, dan dieksploitasi.
Jawab;
b.      Berikan contoh dari masing-masing 4 pendekatan tersebut? 
ü  Pendekatan Profitable
Seperti halnya yang dilakukan pada perusahaan mebeul (furniture), dimana kebutuhan suatu masyarakat dengan adanya SDA yang dimiliki tersebut haruslah seimbang dan selaras. Bukan hanya dnegan menghabiskan SDAnya saja (kayu), melainkan sisi lain juga adanya tindakan pemeliharaan pada SDA yang milikinya (pemeliharaan alam). Sehingga antara kebutuhan/keinginan dengan kepemilikan yang kita miliki selaras dan saling menguntungkan.
ü  Pendekatan SWOT
Dalam pendekatan ini banyak usaha-asaha yang memakai pendekatan ini terutama usah kecil menengah. Dimana kita bisa mengetahui dengan jelas ancang-ancang produk kita agar terpasarkan dengan cepat dan tepat dengan mengetahui; Strenght, Weaknnesses, Oportunity, dan Treath (biasanya produk jajanan ringan atau kecil).
ü  Pendekatan Sistem
Pada produk Wingsfood misalnya, dimana Wingsfood sendiri terdapat elemen-elemen sendiri seperti; Ale-ale, Mie Sedap, Kecap Sedaap, dll. Yangmana satu sama lain saling berkaitan dan slaing bergantung pada satu sama lain yang mengikuti aturan dari penentu pasar itu sendiri (Wingsfood).
ü  Pendekatan Planning Gap
Misalnya R&D, dukungan pelanggan, promosi, pelatihan karyawan) dan dengan menghubungkan area kunci lebih efektif (misalnya menghubungkan sumber daya manusia dengan pemasaran). Begitu juga dengan ancaman, dapat dirubah menjadi peluang jika sumber daya yang tepat tersedia.

c.       Pendekatan yang mana yang paling cocok pada kondisi sekarang menurut anda?
Jawab;
Menurut saya pendekatan SWOT, dimana kita bisa mengetahui dengan jelas ancang-ancang produk kita agar terpasarkan dengan cepat dan tepat dengan mengetahui; Strenght, Weaknnesses, Oportunity, dan Treath (biasanya produk jajanan ringan atau kecil). Penggunaan analisis SWOT yang efektif memberikan 4 manfaat bagi manager dalam membuat strategi pemasaran; 1) simplicity: analisis SWOT tidak memerlukan training khusus atau etrampilan teknis; 2) collaboration: karena sederhananya, analisis SWOT  mendorong adanya kerjasama dan pertukaran informasi antara manager dari area fungsional yang berbeda; 3) flexibility: dapat membesarkan kualitas perencanaan strategi organisasi meskipun tanpa sistem informasi pemasaran; 4) integration: analisis SWOT dapat berhubungan dengan berbagai macam sumber informasi. Sehingga akan berpengaruh pada suatu produk yang efektif dan efisien.

4.      PERENCANAAN PRODUK
a.       Pada dasarnya sebuah produk itu memiliki 3 aspek, yaitu;
§  Produk inti
§  Produk yang di perluas
§  Produk formal
Jelaskan masing-masing dari 3 aspek tersebut?
Jawab;
§  Produk inti
Merupakan manfaat inti yang di tampilkan oleh suatu produk kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya.
§  Produk yang di perluas
Yaitu produk yang mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya.
§  Produk formal
Merupakan produk yang penampilan atau perwujudan dari produk inti maupun perluasan produknya.

b.      Berikan contoh dari masing 3 aspek tersebut?
Jawab;
§  Produk inti
Ex; Produk Lipstick misalnya yang memiliki manfaat inti berupa kemampuannya untuk sebagai mempercantik bibir agar terlihat bagus dan mempesona. Sehingga konsumen mencari tersendiri inti (core) dari suatu produk tersebut.
§  Produk yang di perluas
Ex; Pada produk “Ienovo” misalnya dulunya hanya mengeluarkan produk PC/Laptop/Komputer, sekarang mengeluarkan atau mendiversifikasikan produknya dengan inovasi baru seperti HP/Tablet/Ipad.
§  Produk formal
Ex; Pada produk Mcdonald misalnya, yangmana dia benar-benar sangat memperhatikan pada qualitas dan mutu yang dipegangnya bagi konsumennya. Diamana dalam bentuk formalnya tersebut meliputi dalam segi; desain, daya tahan, daya tarik, pengemasan, brand yang dapat menarik hati banyak konsumennya.

5.      PORTOFOLIO PRODUK
a.       Pedoman strategi dalam portofolio produk. Ada 4 pedoman strategi, yaitu;
§  Bintang (Star)
§  Anak bawang (Underdog)
§  Tanda Tanya (Question Mark)
§  Sapi Perah (Cash Cow)
           
Jelaskan dari 4 pedoman tersebut?
Jawab;
§  Bintang (Star)
Merupakan suatu produk yangmana pada saat itu menduduki bintang lapangan. Dalam produk yang sedang dalam posisi ini akan menyenangkan pengusaha yang memasarkannya, akan tetapi juga akan banyak di incar para lawan bisnisnya atau pesaing-pesaing bisnisnya untuk direbutnya. Oleh karena itu, pengusaha harus antisipasi pada hal itu. Selain itu, pada umumnya dalam posisi ini diperlukannya pengeluaran kas yang cukup tinggi guna mempertahankan posisi bintang tersebut dari gangguan pesaing.
§  Anak bawang (Underdog)
Yaitu suatu tahap yang menunjukkan keadaan atau posisi suatu produk yang sedang di perkenalkan oleh suatu perusahaan seperti halnya tahap perkenalan dalam analisa daur hidup produk.
§  Tanda Tanya (Question Mark)
      Yaitu kondisi dimana potensi pasar produk itu sudah cukup tinggi tetapi pengusaha tidak atau belum meningkatkan kemampuannya untuk mengeksploitasinya, sehingga kemampuannya masih rendah.
§  Sapi Perah (Cash Cow)
      Adalah posisi dimana produk tersebut dalam kedudukan rendah tapi masih dapat menyumbang keuntungan yang sangat tinggi pada perusahaan.

b.     Berikan contoh perusahaan yang ada pada posisi 4 pedoman tersebut?
Jawab;
§  Bintang (Star)
Ex; contoh seperti halnya air mineral merk Aqua, dimana merk air mineral sangatlah bervariasi seperti, Club, Aqua, Amsil, Flow, dll. Tetapi yang  memegang pangsa pasar yang kuat dalam hjal ini adalah Aqua. Yangmana dia selalu memepertahankan qualitas dan mutu yang bagusnya untuk konsumen, serta mempertahankan dalam pengeluaran kasnya agar posisi bintang tersebut tetap di milikinya.
§  Anak bawang (Underdog)
Ex; seperti halnya pada Indofood yang mengeluarkan produk indomie terbarunya rasa “Iga penyet”. Yangmana di perkenalkan atau di keluarkan baru-baru ini dengan nuansa selera, cara iklan, kemasan yang berbeda dari yang lainnya.
§  Tanda Tanya (Question Mark)
Ex; seperti halnya pada sepeda motor “Ninja”, yangmana dibawah naungan Kawasaki. Padahal potensi pasar yang dimilikinya cukup tinggi, tetapi dia tidak bisa mengembangkan/mengeksploitasikan inovasi produk baru lagi bagi konsumennya hanya itu-itu saja. Beda halnya dengan Honda dan Yamaha selalu ada yang terbaru bagi konsumennya.
§  Sapi Perah (Cash Cow)
Ex; seperti halnya perusahaan tambang yang dimiliki oleh Abu Rizal Bakhrie (ARB). Yangmana hal tersebut dapat menyumbangkan keuntungan yang sangat tinggi kepada perusahaan tersebut.

6.      PROYEKSI KEBUTUHAN
a.       Terkait dengan kondisi masa depan, maka ada 3 macam keadaan, yaitu;
v  Ketidakpastian
v  Resiko
v  Kepastian
            Berikan penjelasan dari 3 macam keadaan tersebut?
Jawab;
v  Ketidakpastian
Yaitu suatu keadaan yang benar-benar tidak ada data yang dapat kita pergunakan untuk menaksir atau meramalkan suatu keadaan tertentu di masa depan.
v  Resiko
Merupakan keadaan yang tingkat ketidakpastriannya lebih rendah, dimana sudah terdapat adanya data-data yang dapat di pergunakan untuk meramalkan terjadinya keadaan tertentu itu.
v  Kepastian
Merupakan keadaan yang menunjukkan pada kondisi yang sudah pasti terjadinya, dan dengan adanya kepastian akan kejadian itu maka peramalan tersebut akan mendekati kebenaran dan menjadi lebih sederhana.

b.      Berikan contoh dari 3 macam keadaan tersebut?
Jawab;
v  Ketidakpastian
Produk yang tidak tepat sasaran atau cacat.
v  Resiko
Produk-produk Elektronik (Hp, Laptop, Tablet, Komputer, dll). Tidan menentu di masa depan barang tersebut begitu saja melainkan tiap periode selalu berganti mengikuti alur zaman atau selera konsumen.
v  Kepastian
Produk Beras, yangmana dalam kondisi apapun dimasa depan sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang tidak akan berubah kecuali pada tingkat harganya saja yang di akibatkan dari faktor-faktor tertentu.

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS





 ANALISIS RASIO PROFITABILITAS
oleh;
Luqman Hakim
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo
 

Sumber ;
Skripsi dengan Judul “ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TEXTIL (DI BUSRA EFEK SURABAYA)_Oleh ; Elly Rizqa Rahmawati(01.02.1.00014)_Fakultas Ekonomi, Manajemen, Universitas Trunojoyo, Tahun 2005.

Kesimpulan (dalam skripsi) ;
            Analisis profitabilitas merupakan suatu cara untuk menilai atau mengukur kemampuan perusahaan dengan seluruh modal dan aktiva usaha yang digunakan untuk menghasilkan laba. Profitabiltas sangat berpengaruh terhadap kondisi keuangan yang bersangkutan.

            Persaingan antar perusahaan semakin kompetitif, apalagi perusahaan yang sejenis dengan pangsa pasar yang luas, keadaan semakin menuntut suatu perusahaan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas kerja. Langkah perbaikan sudah seharusnya dilakukan perusahaan agar dapat memenangkan persaingan sebab langkah perbaikan yang ditempuh perusahaan nantinya bermuara pada tujuan perusahaan yaitu berusaha memperoleh profit yang optimal. Analisis profitabilitas sangat cocok untuk menilai kerja manajemen dan pengaruhnya pada harga saham perusahaan dalam mempertimbangkan harapan-harapan kreditur dan pemegang saham.

            Adapun tujuan penelitian ini untuk menegetahui apakah rasio profitabilitas yang terjadi dari gross profit margin, profit margin ratio, net profit margin, operating ratio, earning power of total invesment, return on investment, dan rentabilitas modal sendiri berpengaruh terhadap harga saham pada PT. Pan Brothers, Tbk., PT. Apac Citra Centertex, Tbk., dan PT. Great River International, Tbk., dan unutk mengetahui mengetahui rasio-rasio profitabilatas tersebut di atas yang berpengaruh paling dominan terhadap harga saham pada PT. Pan Brothers, Tbk., PT. Apac Citra Centertex, Tbk., dan PT. Great River International, Tbk.

            Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu data yang berupa keadaan-keadaan umum mengenai perusahaaan dan dipakai unutk menguraikan, menjelaskan dan membeberkan faktor yang satu dengan yang lain, dan data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka, dalam hal ini yang berkenaan dengan hal-hal yang bersangkutan dengan laporan keuangan PT. Pan Brothers, Tbk., PT. Apac Citra Centertex, Tbk., dan PT. Great River International, Tbk. Sedangkan teknik analisa data yang di gunakan unutk mengujui hipotesa adalah regresi liniier berganda, uji t dan uji f.

            Dari hasil pembahasan data yang diolah, hubungan variabel bebas dengan variabel terikat (harga saham) dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel bebas yang terdiri dari gross profit margin(GPM), profit margin ratio(PMR), net profit margin(NPM), operating ratio(OR), earning power of total invesment(EPTI), return on investment(ROI), dan rentabilitas modal sendiri(RMS) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan dengan pengujian hipotesis yang menunjukkan F hitung(2,557) <Ftabel(6,09), maka Ho diterima dan Hi ditolak, berarti variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
           
Analisa :
Dalam skiripsi diatas, saya dapat menganalisis bahwa dalam skripsi tersebut menggunakan metode rasio profitabilitas untuk menilai atau mengukur kemampuan perusahaan dengan seluruh modal dan aktiva usaha yang digunakan untuk menghasilkan laba. Yangamana dalam skirpsi tersebut membahas pada hal-hal yang bersangkutan dengan laporan keuangan PT. Pan Brothers, Tbk., PT. Apac Citra Centertex, Tbk., dan PT. Great River International, Tbk. Adapun dalam rasio profitabilitas tersebut tebagi menjadi sebagai berikut;

1. Gross Profit Margin(GPM)

Ratio Gross Profit Margin adala suatu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor  dari setiap penjualan.

Rumus;

Gross Profit Margin  =  Laba Kotor    x 100%
   Penjualan


            Contoh studi kasus perbandingan Gross Profit Margin dari ketiga perusahaan textil (PT. Pan Brothers, Tbk., PT. Apac Citra Centertex, Tbk., dan PT. Great River International, Tbk.) selama empat tahun;
Keterangan
2000
2001
2002
2003
Rata-rata
1.     PT. Pan Brothers, Tbk.,
2.     PT. Apac Citra Centertex, Tbk.,
3.     PT. Great River International, Tbk.
16,9%
21.3%
12,9%
16,8%
12,2%
17,2%
19,7%
8,9%
34,6%
14,6%
5,3%
38,9%
17%
11,925%
25,9%
Rata-rata industri
17,03%
15,4%
21,06%
19,6%
18,275%


Ket;
            Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwasannya gross profit margin yang paling baik yaitu PT. Great River International, Tbk pertahun lebih naik dibandingkan yang lain sebesar 25,9%. Artinya, setiap satu rupiah penjualan dapat menghasilkan laba kotor  sebesar 25,9%.  Sama halnya dengan yang lain.

2.    Profit Margin Ratio(PMR)

Profit Margin Ratio, rasio ini merupakan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba operasi (yaitu, laba kotor dikurangi biaya operasi).

Rumus;
 
Profit Margin Ratio   =  Laba Operasi    x 100%
   Penjualan
 

Contoh studi kasus;
Perbandingan Profit Margin Ratio dari ketiga perusahaan textil selama 4 tahun,

Keterangan
2000
2001
2002
2003
Rata-rata
PT. Pan Brothers, Tbk.,
PT. Apac Citra Centertex, Tbk.,
PT. Great River International, Tbk.
7,1%
11,7%
-19,7%
6,3%
2,9%
-80%
8,8%
8,9%
0,5%
2,7%
-3,2%
15,4%
6,225%
5,075%
-20,95%
Rata-rata industri
-0,3%
-23,6%
6,06%
4,96%
-3,216%

Ket;
Dari gambaran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya Profit Margin Ratio tertingi adalah PT. Pan Brothers, Tbk yang lebih tinggi dari perusahaan yang lainnya yaitu 6,225%. Artinya, setiap satu rupiah penjualan yang dilakukan mampu menghasilkan laba sebesar 6,225%. Jika perbandingan Profit Margin Ratio diatas membandingkan dengan rata-rata industri maka dapat dilihat bahwasannya tahun 2000-2003 perusahaan yang mempunyai rasio diatas rata-rata industri adalah PT. Pan Brothers, Tbk.


3.    Net Profit Margin(NPM)

Net Profit Margin merupakan rasio laba setelah pajak pada total penjualan, yakni laba bersih yang diterima perusahaan dari total penjualan.

Rumus;
 
Net Profit Margin  =  Laba Bersih Setelah Pajak    x 100%
              Penjualan

Contoh studi kasus;
Perbandingan Net Profit Margin Ratio dari ketiga perusahaan textil selama 4 tahun,

Keterangan
2000
2001
2002
2003
Rata-rata
PT. Pan Brothers, Tbk.,
PT. Apac Citra Centertex, Tbk.,
PT. Great River International, Tbk.
6,2%
-12,1%
0,9%
6,3%
-11,6%
-58%
5,2%
-5,5%
218,3%
2,2%
-6,2%
3,1%
4,975%
-8,85%
41,05%
Rata-rata industri
-1,7%
-21,1%
72,6%
-0,3%
12,39%

Ket;
            Berdasarkan tabel diatas, dapat digambarkan bahwasannya Net Profit Margin paling baik adalah PT. Great River International, Tbk dengan rasio sebesar 41,05%. Artinya, dari total penjualan selama empat tahun mampu menghasilkan laba sebesar 41,05% meskipun kontribusi laba terbesar dihasilkan pada tahun 2002. 

            Pada tahun 2001 Net Profit Margin, PT. Great River International, Tbk mengalami rasio negatif. Yang disebabkan oleh naiknya beban usaha, beban lain-lain, serta terjadinya kerugian pada anak perusahaan. Pada tahun 2002 mengalami kenaikan laba bersih setelah pajak cukup tinggi. Hal ini terjadi karena laba yang diperoleh perusahaan dan turunnya beban perusahaan. 

4.    Operating Ratio(OR)

Yaitu rasio perbandingan antara harga pokok penjualan ditambah biaya operasi dengan penjualan. Tujuannya untuk melihat besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk penjualan. Jika Operating Ratio perusahaan semakin besar maka kinerja perusahaan tersebut jelek. Namun sebaliknya, jika Operating Ratio perusahaan tersebut kecil maka semakin baik.

Rumus;
 
Operating Ratio  =  HPP + Biaya Operasi    x 100%
       Penjualan

Contoh studi kasus;
Perbandingan Operating Ratio dari ketiga perusahaan textil selama 4 tahun,

Keterangan
2000
2001
2002
2003
Rata-rata
PT. Pan Brothers, Tbk.,
PT. Apac Citra Centertex, Tbk.,
PT. Great River International, Tbk.
92,8%
88,2%
-54,2%
-72,5%
97%
-108%
-69,2%
99,3%
-99,4%
97,2%
103,2%
-71,8%
12,075%
96,925%
-83,35%
Rata-rata industri
42,26%
-27,83%
-23,1%
42,86%
8,55%

Ket;
       Dapat disimpulkan diatas, bahwa perhitungan Operating Ratio yang paling baik adalah PT. Pan Brothers, Tbk  sebesar 12,075%. Artinya, biaya operasi yang dikeluarkan untuk setiap satu rupiah penjualan sebesar 12,075%. Sedangkan Operating Ratio perusahaan yang dibawah rata-rata 8,55% disebabkan oleh kecilnya biaya operasi yang harus dikeluarkan untuk penjualan.
       Adapun perhitungan Operating Ratio yang paling besar yaitu PT. Apac Citra Centertex, Tbk sebesar 96,925%. Hal ini disebabkan terjadinya inefisiensi biaya operasi dalam penjualan oleh perusahaan.

5.    Earning Power of Total Invesment (EPTI)

Earning Power of Total Invesment yaitu rasio yang mengukur tingkat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum pajak apabila dibandingkan dengan total aktiva yang dimiliki.

Rumus;
 
Earning Power of Total Invesment  =      EBIT            x 100%
                         Total aktiva
 
Contoh studi kasus;
Perbandingan Earning Power of Total Invesment dari ketiga perusahaan textil selama 4 tahun,

Keterangan
2000
2001
2002
2003
Rata-rata
PT. Pan Brothers, Tbk.,
PT. Apac Citra Centertex, Tbk.,
PT. Great River International, Tbk.
14,8%
8,1%
-7,3%
11,4%
2,4%
-4,1%
18,8%
0,4%
0,2%
6,5%
-2,4%
6,9%
12,875%
2,125%
-1,075%
Rata-rata industri
5,2%
3,23%
6,46%
3,66%
4,6416%

Ket;
       Pada tahun 200-2003, Earning Power of Total Invesment dapat di gambarkan bahwa kinerja PT. Pan Brothers, Tbk paling baik sebesar 12,875%. Artinya, setiap satu rupiah modal yang di investasikan dalam keseluruhan aktiva mampu menghasilkan laba sebesar 12,875%. Dan seterusnya.

6.    Return On Investment (ROI)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur laba dari setiap rupiah penjualan atau keuntungan netto per rupiah total aktiva.

Rumus;
 
Return On Investment =      Laba Bersih setelah Pajak           x 100%
                    Total aktiva


Contoh studi kasus;
Perbandingan Return On Investment dari ketiga perusahaan textil selama 4 tahun,

Keterangan
2000
2001
2002
2003
Rata-rata
PT. Pan Brothers, Tbk.,
PT. Apac Citra Centertex, Tbk.,
PT. Great River International, Tbk.
13%
-8,3%
0,3%
11,4%
-9,4%
-30%
11,1%
-4%
93,7%
5,2%
-4,5%
1,4%
10,175%
-6,55%
16,35%
Rata-rata industri
1,66%
-9,33%
33,6%
0,7%
6,6583%


Ket;
            Pada tahun 200-2003 dapat diketahui bahwasannya PT. Great River International, Tbk paling baik rata-rata Return On Investment di bandingkan yang lain sebesar 16,53%.  Return On Investment paling tertinggi pada tahun 2002 sebesar 13%. Sedangkan pada tahun 2001 PT. Great River International, Tbk mengalami rasio negatif. Dan pada tahun 200-2003, PT. Apac Citra Centertex, Tbk juga mengalami rasio negatif. Rasio negatif tersebut, artinya laba bersih setelah pajak yang dihasilkan lebih kecil jika dibandingkan dengan total aktiva yang dimiliki. Disisi lain, perusahaan yang bersangkutan mengalami rugi usaha. Sehingga perlu adanya evaluasi untuk menilai apakah aktivitas perusahaan tersebut efisien atau efektif.

7.    Rentabilitas Modal Sendiri (RMS)

Rentabilitas Modal Sendiri yaitu rasio yang mengukur laba bersih setelah pajak yang dihasilkan oleh perusahaan dengan modal pemilik yang disetor. Semakin tinggi rentabilitas modal sendiri, maka semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut.

 Rumus;

Rentabilitas Modal Sendiri  =      Laba Bersih setelah Pajak           x 100%
                         Modal Sendiri

Contoh studi kasus;
Perbandingan Rentabilitas Modal Sendiri dari ketiga perusahaan textil selama 4 tahun,

Keterangan
2000
2001
2002
2003
Rata-rata
PT. Pan Brothers, Tbk.,
PT. Apac Citra Centertex, Tbk.,
PT. Great River International, Tbk.
39%
-44,6%
2,7%
47,3%
-47,1%
-193,4%
40,7%
-20,3%
476,8%
15,4%
-22,2%
8,3%
35,65%
-33,55%
73,6%
Rata-rata industri
0,9%
-64,4%
165,73%
0,5%
25,23%

Ket;
Dari hasil tersebut, dapat dismpulkan bahwasannya dari tahun 200-2003 kinerja perusahaan yang memiliki rasio paling tinggi adalah PT. Great River International, Tbk sebesar 73,6%. Artinya, bahwa dari modal sendiri yang disetorkan mampu menghasilkan laba sebesar 73,6%. Alasan dari adanya rasio negatif, dikarenakan bahwa laba setelah bunga dan pajak yang dihasilkan semakin meningkat.

Demikian dari pemaparan yang saya ambil pelajaran dari membaca, memahami, dan menelaah skripsi tersebut. Yangmana sebagai penambah wawasan bagi saya agar lebih mudah lagi untuk mengetahui mengenai rasio, terutama rasio profitabilitas ini. Apabila ada kekurangan saya meminta maaf sebesar-besarnya. Kurang lebihnya saya mengucapkan terima kasih banyak.





Bagaimana pendapat rekan atau sahabat mengenai Blog saya ini?